Biodiesel didefinisikan sebagai salah satu jenis bahan bakar nabati yang dibuat dari minyak nabati melalui proses transesterifikasi. Transeterifikasi merupakan perubahan bentuk dari satu jenis ester menjadi bentuk ester yang lain. Dalam proses transesterifikasi diperlukan katalis untuk mempercepat proses dengan menggunakan methanol dengan NaOH sebagai katalisnya. Selanjutnya campuran tersebut ditambahkan ke dalam reaktor yang berisi CPO, lalu diaduk sesuai dengan kondisi operasi yang diinginkan. Salah satu biodiesel itu bisa dari crude palm oil (CPO) atau dari jarak pagar. Tapi apapun yang digunakan harus sudah melalui proses transesterifikasi. Untuk mempercepat reaksinya digunakan katalis methanol dan ethanol. Dalam produk hasil transesterifikasi sendiri, kedua unsur katalis itu (methanol dan ethanol) tidak keluar, semata-mata sebagai katalis saja, untuk mempercepat proses transesterifikasi. Unsur olein direaksikan dalam proses transesterifikasi menggunakan katalis ethanol dan methanol untuk mempercepat reaksi sehingga didapatkan FAME (fatty acid methyl ester). Transesterifikasi antara minyak nabati dan ethanol menggunakan katalis basa NaOH atau KOH. Dari proses transesterifikasi itu sebenarnya keluar juga gliserin. Tapi gliserin ini tidak bisa dipakai untuk bahan bakar, kecuali untuk kosmetik dan sabun. Unsur FAME yang digunakan sebagai bahan bakar. Dari hasil proses transesterifikasi keluar unsure FAME yang akan digunakan sebagai bahan baku biodiesel. Unsur-unsur FAME dan solar murni di-blending dengan metode blending flash. Setelah dicampur begitu, masuk ke inland blending, lalu masuk ke isso tank. ?Di situ bercampur sendiri. Proses pencampuran antara solar murni dan FAME itu berlangsung hanya sekitar 10 menit.
23 November 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar